Khilafah Kontemporer Merespon Provokasi Israel

Memasuki hari ke 6 agresi Zionis Israel, Al-Jazeera menyebutkan (20/11/2012) sudah 108 korban jiwa, sebagian besar ialah anak-anak, orang tua, dan 854 orang luka-luka. Serupa dengan tragedi agresi di tahun 2008.  Akan tetapi, penyerangan ke Gaza kali ini sebenarnya agak istimewa. Israel menyerang di tengah momentum pra-Pemilu Israel dan pasca-Pemilu AS untuk menciptakan ketidakseimbangan kawasan Timur Tengah. Itulah kenapa Turki yang dalam 1 dekade terakhir kini bersama Mesir meresponnya juga dengan cara yang berbeda.

Hemat kami, pertemuan ini tidak hanya sekadar agenda kerjasama bisnis dan investasi akan tetapi juga terkait dengan arah politik luar negeri Turki yang asertif dalam tajuk “Utsmani Baru” (Neo-Ottoman) yang menjadi pesan dari buku Ahmet Davotuglu. Namun juga terdapat pula agenda bagi Turki untuk memuluskan transisi pemulihan ekonomi Mesir demi penguatan kolektif perannya sebagai aktor domestik baru yang dicap “Islamis” di konteks pluralitas politik dunia dan demokrasi.
Continue reading

Pertolongan Allah di Jalur Gaza

GAZA, itulah nama hamparan tanah yang luasnya tidak lebih dari 360 km persegi. Berada di Palestina Selatan, “potongan” itu “terjepit” di antara tanah yang dikuasai penjajah Zionis Israel, Mesir, dan laut Mediterania, serta dikepung dengan tembok di sepanjang daratannya.

Sudah lama Israel “bernafsu” menguasai wilayah ini. Namun, jangankan menguasai, untuk bisa masuk ke dalamnya saja Israel tidak mampu.

Sudah banyak cara yang mereka lakukan untuk menundukkan kota kecil ini. Blokade rapat yang membuat rakyat Gaza kesulitan memperoleh bahan makanan, obat-obatan, dan energi, telah dilakukan sejak 2006 hingga kini. Namun, penduduk Gaza tetap bertahan, bahkan perlawanan Gaza atas penjajahan Zionis semakin menguat.

Continue reading

Ternyata Orang-orang Yahudi Sudah Tidak Betah Tinggal di Israel

SEBUAH laporan resmi Israel menyebutkan terjadi peningkatan migrasi Yahudi dari wilayah Palestina ke luar negeri, sejak pertengahan tahun 2010 lalu. Demikian menurut data yang diterbitkan oleh Biro Pusat Statistik Israel.

Biro Pusat Statistik Israel menyebutkan bahwa jumlah orang Yahudi yang bermigrasi dari wilayah Palestina terus meningkat. Jumlah mereka sejak pertengahan tahun 2010 sampai pertengan tahun 2011 mencapai lebih dari 15 ribu jiwa.

Begitu juga dengan radio militer Israel, mengungkapkan kekhawatiran akan bertambahnya tingkat migrasi Yahudi dari negara Israel ke luar negeri jauh lebih besar dibandingkan dengan yang masuk. Ditambah kekhawatiran terus merosotnya presentase penarikan orang-orang Yahudi ke tanah Palestina, demikian menurut radio militer Israel.

Continue reading